Category Archives: Karir

Tips Untuk Peningkatan Karir Anda

Banyak pakar mengenai karir dan pekerjaan setuju bahwa waktu terbaik untuk mencari-cari pekerjaan baru adalah ketika anda masih nyaman dengan pekerjaan lama anda. Jika anda mulai merasa tak tertantang pada posisi anda yang sekarang, anda mungkin siap untuk promosi ke tingkat selanjutnya. Jika tidak ada kesempatan peningkatan karir di tempat anda bekerja, pekerjaan terbaik anda selanjutnya mungkin sedang menunggu anda di tempat lain.

Sekarang ini, semua terserah anda untuk mengambil kendali dari pekerjaan professional anda dan pastikan anda berkembang dengan mulus pada jalur karir yang benar. Berikut adalah 10 strategi jitu untuk menolong anda untuk memulainya :

1. Bicaralah dengan boss anda. Duduklah dan miliki pembicaraan yang terarah dengan atasan anda mengenai masa depan anda di perusahaan. Pastikan bahwa anda menginginkan performa pekerjaan anda mencapai goals dari perusahaan. Bagikan gol karir anda sendiri dengannya. Boss anda akan menaruh respek dengan kepercayaan diri dan kedewasaan anda.

2. Meminta lebih lagi. Bekerja sukarela untuk menolong department lain atau tim lain atau cukup meminta tanggung jawab lebih lagi dapat menaikkan nilai anda dalam organisasi. Meminta untuk waktu tambahan juga menunjukkan minat dan keinginan untuk menolong department dan perusahaan untuk sukses.

3. Menjadi sukarelawan untuk badan penasehat perusahaan. Jika anda memiliki karir yang sudah berada di atas apa yang seharusnya anda jalani dalam posisi sekarang, coba cari kesempatan untuk menjadi sukarelawan atau melayani dalam badan penasehat, dimana anda bisa membangun reputasi sebagai seseorang yang bergairah dan berdedikasi pada industri anda sekarang ini.

4. Pertajam keahlian interpersonal anda. Keahlian interpersonal yang kuat memainkan peranan yang penting dalam menghimpun respek dari boss dan rekan kerja anda; mereka juga bisa menarik perhatian dari orang luar yang mungkin saja membuka pintu kesempatan yang baru untuk anda. Jadilah orang yang mudah diajak bergaul. Menjadi pendengar orang lain yang baik, berlatihlah menjadi komunikator yang jelas dan efektif.

5. Jadilah inovatif. Jangan pernah takut untuk berpikir di luar kotak dan menaruh ketajaman bisnis anda dalam pekerjaan. Tetaplah mencari untuk solusi-solusi yang kreatif untuk masalah-masalah yang membuat anda dan boss anda terlihat lebih baik.

6. Carilah seorang mentor. Bangunlah hubungan mentoring, baik di dalam ataupun di luar perusahaan. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa empat dari lima promosi dipengaruhi oleh mentor yang lebih tinggi dalam perusahaan. Mentor juga adalah sumber yang amat bagus untuk karir dan bimbingan karir.

7. Juallah diri anda. Pelajari seni yang baik dari mempromosikan diri anda. Jika anda telah memiliki penyelesaian proyek besar atau menciptakan program yang sukses, pastikan bahwa orang mengetahui hal tersebut terutama pada orang-orang dalam posisi memberi pengaruh yang bisa menolong anda berkembang dengan professional. Biarlah diketahui bahwa anda mencari promosi ataupun langkah selanjutnya dalam karir anda.

8. Tetaplah belajar. Cara terbukti untuk meningkatkan karir anda adalah secara berlanjut meraih pengetahuan baru. Menetaplah pada puncak tren atau perkembangan dalam bidang anda dan pastikan bahwa resume anda yang sekarang merefleksikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan tersebut.

9. Jaringan. Perkuat jaringan pertemanan anda dan ikutilah organisasi-organisasi professional, hadiri konferensi-konferensi industri, atau bahkan, menjadi sukarelawan. Semakin banyak orang yang melihat kekuatan dan kemampuan anda, maka lebih baiklah kesempatan anda untuk mendengar tentang kesempatan baru yang mungkin nanti akan muncul.

10. Bangunlah reputasi anda. Dalam bisnis, reputasi anda adalah hal paling bernilai yang anda milki. Dikenallah sebagai orang bisa dijadikan untuk bergantung, professional, dan bisa diajak kerjasama. Bersikap dan dilihat melalui tata busana yang professional. Bangunlah nama untuk anda dengan menghadiri konferensi-konferensi, menjadi pembicara, atau menulis artikel.

Sumber: untukku.com

Tips Melamar Pekerjaan via Internet

Banyak jalan untuk mencari pekerjaan. Termasuk lewat aplikasi lamaran yang ada di internet. Sangat mudah dan cepat, namun Anda tak boleh menyepelekannya.

1. Putuskan apakah Anda mau memasukkan lamaran lewat situs-situs resmi perusahaan yang dituju atau lewat portal forum lamaran kerja.

2. Masukkan biodata jelas Anda, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan lokasi tempat tinggal ketika memasukkan lamaran. Masukkan juga angka pendapatan pasti atau yang Anda harapkan, jika memungkinkan. Masukkan informasi diri sedetil mungkin sebagai referensi.

3. Ketika memasukkan resume Anda lewat situs pencarian kerja, pastikan lamaran telah disusun dengan baik dengan format tulisan yang benar. Usahakan rapi dan enak dibaca. Perhatikan ukuran huruf dan jenis tulisan. Sebagai standar Anda bisa gunakan jenis huruf Arial, Verdana atau Times New Roman dengan ukuran berkisar 10 hingga 12. Jika diperlukan minta bantuan pada yang ahli.

4. Kirimkan pula sampul pembuka surat lamaran. Di sana Anda bisa mencantumkan bagian apa yang ingin Anda masuki dalam perusahaan tersebut. Ini akan memudahkan mereka melihat lamaran Anda. Jangan lupa kembali cantumkan alamat dan telpon Anda agar mudah dihubungi.

5. Masukkan lamaran hanya pada posisi kerja yang terbaik menurut keahlian dan pengalaman Anda. Anda bisa mencari berbagai macam kategori lamaran di beberapa situs terkenal pencari kerja. Anda bisa mendaftarkan diri di sana. Bukan hanya berbagi lowongan, namun situs ini biasanya juga memberikan tips-tips jitu dunia kerja. Tak ada ruginya bukan.

6. Setelah memasukkan lamaran, pantau terus perkembangannya. Apakah perusahaan tersebut sudah menutup posisi yang Anda incar. Biasanya jika lolos Anda akan dihubungi. Untuk memastikan apakah lamaran Anda sudah diterima, tak ada salahnya Anda menghubungi perusahaan tersebut.

7. Update lamaran Anda sesering mungkin.

Selamat mencari pekerjaan! Tetap semangat!

Sumber: detikinet

Tips Bosan Mengatasi Rasa Kerja

Siapa pun pasti pernah mengalami rasa bosan dan jenuh dengan pekerjaan. Entah mereka sudah bertahun-tahun bekerja atau baru saja masuk ke dalam dunia kerja. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bosan dengan pekerjaannya. Bisa karena monoton, lingkungan kerja yang tidak kondusif, rekan kerja yang menyebalkan, atau ada masalah pribadi. Lalu terpikirlah, betapa menyenangkan kalau bekerja di tempat lain.

Tapi, berpindah pekerjaan bukanlah hal yang gampang. Selain itu belum tentu di tempat yang baru kita akan bebas dari persoalan yang menyebabkan kebosanan dan kejenuhan.

Sumber: Majalah Online

Bisa jadi keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. Nah, meski bosan sedang melanda, Anda harus bersyukur bisa memperoleh pekerjaan. Apalagi saat ini tidak mudah mencari pekerjaan.

Jadi, lawanlah kebosanan itu dengan kiat-kiat berikut:

1. Bersikap antusias
Bersikap antusias bisa dilakukan dengan cara kita bekerja “seolah-olah menikmatinya”, sehingga pada waktunya kita benar-benar menikmati pekerjaan tersebut. Hanya saja, kadang kita tidak bisa menikmati karena pekerjaan itu memerlukan waktu lama dan jam kerjanya ketat. Ada cara sederhana untuk mengatasinya, semisal dengan tersenyum atau berdiri tegap ketika merasa lelah.

Juga perlu diingat bahwa kita bukanlah robot. Hanya saja, ketika bekerja pusatkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan yang sedang kita lakukan. Istirahat dan liburan memang perlu, tapi jangan dipikir ketika sedang bekerja.

2. Lakukan yang terbaik
Meski pekerjaan tidak menarik, kita harus melakukan yang terbaik. Mengapa? Karena jika kita bekerja asal-asalan maka pekerjaan akan bertumpuk. Kalau sudah begitu, kita semakin terbebani dan ada kemungkinan melakukan kesalahan. Salah berarti kita harus bekerja dua kali atau lebih, sehingga kita menjadi jengkel yang bisa-bisa bermuara ke stres.

Jadi, dengan menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu dan memberi prioritas kepada pekerjaan yang terpenting, maka kita bisa memiliki waktu lebih. Menurut buku The Joy of Working, pekerjaan yang diselesaikan dengan baik akan menghasilkan kepuasan batin. Untuk memperbaiki mutu pekerjaan, kita bisa menetapkan standar dan tujuan baru agar bisa mengungguli diri kita sendiri.

3. Memperindah pekerjaan kita
Biasanya pekerjaan yang kita terima dari atasan disertai dengan rangka berisi aturan dan pedoman. Jika kita melakukan pekerjaan tersebut sesuai juklak, maka tidak ada sentuhan pribadi kita pada pekerjaan tersebut. Adanya sentuhan pribadi akan membuat pekerjaan jauh lebih menarik. Karena bersifat pribadi, maka tidak ada aturan baku untuk hal itu.
Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memperindah sesuatu. Misalnya, agar bisa menikmati pekerjaannya, seorang pelayan senang menghapal pesanan pelanggan tetap, sementara yang seorang mungkin bersikap lebih baik dan sopan.

4. Teruslah belajar
Menurut buku Tension Turnaround, otak meningkatkan kapasitasnya untuk memproses informasi seraya kita bertumbuh. Untuk itu kita harus memuaskan keinginan otak kita akan informasi baru dengan mempelajari hal-hal baru. Dengan belajar tentang pekerjaan, kita akan sangat terbantu dalam membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan memuaskan. Hal itu karena belajar bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kesanggupan kita serta mempengaruhi sikap secara umum terhadap kehidupan.

Banyak hal yang bisa kita pelajari, terutama yang tidak secara langsung berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya hubungan antarmanusia, tentang peralatan pekerjaan kita, cara menulis memo kantor yang lebih baik, memimpin rapat yang lebih efektif, atau cara yang lebih baik dalam berurusan dengan atasan.

Untuk mempelajari hal itu mungkin perusahaan tempat kita bekerja memiliki anggaran khusus untuk pelatihan semacam itu. Jika tidak, mengapa tidak memanfaatkan perpustakaan yang ada di kantor? Bisa jadi ada buku-buku yang kita butuhkan.

Belajar juga bisa melalui pengalaman orang lain. Kita bisa mengamati rekan sekerja mengenai kekuatan dan kelemahan yang bisa kita jadikan bahan pelajaran. Bahkan dengan belajar dari kesalahan atau keberhasilan kita sendiri, kemudian menganalisisnya sehingga bisa melakukan hal-hal yang tepat di kemudian hari. Dengan melakukan hal ini, kita bisa memperoleh pelajaran yang tidak mungkin bisa kita dapatkan di sekolah ataupun dengan membaca.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam memerangi rasa bosan terhadap pekerjaan. Singkirkan pikiran negatif yang bisa membuat liburan kita terbebani oleh pekerjaan. Jangan memikirkan kegagalan di masa lalu sembari mencemaskan pendapat orang tentang diri kita. Berikan perhatian penuh pada pekerjaan, menjadi asyik dengannya, dan melakukan upaya yang terbaik sehingga kita bisa merasakan suatu kegembiraan karena telah menyelesaikan pekerjaan kita.

Tips Presentasi yang Baik

Presentasi merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita sebagai peneliti. Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan ide kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas ilmiah (thought collective).

Beberapa kali saya melihat di gakkai, banyak peneliti yang sebenarnya materinya sangat menarik, tapi cara mempresentasikan idenya membuat orang malas mengikuti. Ada yang presentasi sambil membaca teks, ada yang terlalu banyak memakai animasi power point yang tidak perlu (huruf loncat-loncat, bendera berkibar-kibar), ada juga yang presentasi seperti membaca hafalan tanpa sekalipun eye-contact dengan pendengar. Sebaliknya, ada juga presentasi yang disajikan amat menarik, efektif, mampu berkomunikasi dengan audience, kadang diselingi humor, sehingga mampu meraih perhatian pendengarnya.

Cara yang mudah untuk menilai presentasi kita adalah dari pertanyaan yang diajukan. Presentasi yang menarik, akan memancing banyaknya pertanyaan dan komentar dari pendengar, walau komentar yang bersifat kontra/serangan balik sekalipun. Sebaliknya, kalau tidak ada pertanyaan sama sekali dari pendengar, berarti presentasi kita gagal, penelitian kita tidak menarik, atau membosankan (pendengar mungkin ingin agar sesi kita cepat selesai untuk beralih ke pembicara berikutnya).

Saat masih kuliah dulu, saya kurang memikirkan pentingnya mempelajari teknik presentasi agar ide kita bisa terkomunikasikan kepada thought-collective. Minggu yll. professor di lab. saya (Prof. Hasegawa) menyampaikan rangkuman beliau ttg. tips-tips dalam presentasi penelitian. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.

7 tips agar anda sukses dalam presentasi

Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.

Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.

Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.

Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar

Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.

Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.

Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.

Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.

Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan

Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan.

Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
– Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
– Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.

Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.

Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.

Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.

Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.

Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.

Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.

Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.

Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.

Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.

Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.

Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.

Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.

t = total waktu yang diberikan pada anda
– waktu untuk tanya jawab
– waktu untuk demonstrasi

Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.

Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi ini
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.

Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega

Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.

Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.

Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.

Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.

Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi

Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain.

Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa (Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.

Sumber: asnugroho.blogspot.com

Tips Mencari Pekerjaan yang Ideal

Mencari pekerjaan ideal itu susah-susah gampang. Banyak orang yang merasa terjebak dengan pekerjaan yang sudah didapatkannya. Karena tidak sesuai dengan pendidikan, atau jam kerja yang terlalu mengikat, suasana kerja yang tidak menyenangkan, dan banyak lagi hal yang membuat orang merasa kurang puas dengan pekerjaannya. Lantas bagaimana memilih pekerjaan yang ideal itu? Berikut ini sedikit tips yang mungkin bisa membantu anda mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan.

1. Kenali potensi diri
Cobalah untuk introspeksi. Kenali kelebihan dan kekurangan diri. Terimalah segala kekurangan Anda, dan jangan menipu diri. Bebaskan fantasi tentang pekerjaan serta lingkungan kerja yang Anda idamkan. Sehingga Anda punya gambaran yang pasti pekerjaan apa saja yang tepat. Setelah itu sesuaikan dengan potensi Anda apakah sesuai dengan pekerjaan tersebut. Melakukan pekerjaan yang Anda sukai kemungkinan akan sukses lebih besar dari pada melakukan pekerjaan yang tidak disukai.
2. Sesuai Kepribadian
Carilah pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian anda. Misalnya, bila anda seorang yang supel, ramah, mudah bergaul, mungkin anda cocok dengan pekerjaan yang banyak berhubungan publik seperti marketing, humas, wartawan customer service dan lain-lain. Atau bila anda seorang yang tertutup, pemalu, anda akan merasa lebih aman mengerjakan pekerjaan di belakang meja seperti administrasi, atau akunting.
3. Idealisme dan pola kerja.
Setiap orang pasti mempunyai idealisme sendiri. Bagi Anda yang mempunyai idealisme tinggi dan menyukai pola kerja bebas alias tidak dibatasi jam kerja. Anda bisa memilih pekerjaan lapangan atau tim kreatif yang tak terbatasi jam kerja. Atau bahkan melakukan kerja lepas atau Freelance. Jika Anda termasuk jenis seperti di atas jangan pernah memaksakan kerja dalam lingkungan kerja yang terpola dan terbatasi waktu apalagi deadline. Anda tidak akan enjoy dan buntutnya akan stres.
4. Buatlah Daftar Prioritas
Buatlah daftar prioritas pekerjaan idaman Anda. Tulis masing-masing kriteria dari diri Anda yang masuk. Misalnya: hobby, kelebihan, kekurangan diri dan pendidikan. Sehingga Anda akan tahu apakah pekerjaan tersebut cocok dengan Anda. Misalnya, apa saja yang mendukung Anda untuk memilih pekerjaan sebagai public relation. Kemudian pilih yang faktor pendukungnya banyak. Karena itulah pekerjaan Anda. Tapi jangan lupa perhatikan pula tantangannya.
5. Dengar Saran Teman
Ada baiknya Anda juga mendengarkan dan mempertimbangkan saran orang lain mengenai pekerjaan Anda. Biasanya orang lain lebih tahu hasil kerja Anda dari diri Anda sendiri. Anda akan berpikiran bahwa selama ini telah bekerja baik, padahal orang lain menganggap kurang.
6. Pilih dan Tekuni
Begitu Anda mendapatkan pekerjaan yang sesuai, kerjakan pekerjaan tersebut sepenuh hati. Orang yang mencintai pekerjaannya akan tercermin lewat hasil kerjanya. Anggap saja melakukan kegiatan favorit Anda. Dijamin pekerjaan akan ringan dan Anda akan sukses.

Sumber: lowonganpekerjaan.com

Tips Menghadapi Bos Berkarakter ‘Sulit’

Atasan atau bos Anda di kantor sangat menyebalkan? Sekesal dan sedongkol apapun Anda pada sikapnya, mau tak mau Anda tetap harus bisa berhadapan dengan bos yang memiliki karakter sulit. Berikut beberapa tipe bos dengan karakter sulit bagi anak buahnya:

Tipe Otoriter

Bos tipe ini sangat mendewakan jabatan dan kedudukannya, umumnya mereka gemar sekali memberi perintah. Meski memberi perintah adalah salah satu tugasnya, tapi cara mereka mengeluarkan perintah umumnya sinis. Tak heran jika bos tipe ini sering membuat anak buahnya ‘jantungan’, stres dan tak nyaman.

Tapi tak perlu takut dan khawatir, se-otoriter apapun seseorang, selalu ada cara untuk menghadapinya. Sikap atasan yang ‘bossy’, umumnya karena ia membutuhkan pengakuan dari lingkungan bahwa dirinya punya kekuasaan.

Trik menghadapinya:

1. Minta persetujuan
Setiap kali Anda ingin melakukan suatu pekerjaan, jangan lupa minta persetujuan dan pendapat bos. Sebab bos yang otoriter, biasanya lebih suka jika dimintai pendapatnya. Coba untuk selalu menyamakan pendapat, sehingga Anda menemukan kecocokan dengannya.

2. Hindari konfrontasi
Bila ingin memberi usul membangun, jangan ragu untuk menyampaikannya pada si bos. Asal dikemukakan tanpa menimbulkan konfrontasi. Bos yang otoriter, biasanya tidak suka bertele-tele. Sampaikan laporan secara singkat, padat tapi jelas. Tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dengan praktis tanpa mengurangi bobot pekerjaan.

3. Pujilah bos
Orang yang ‘sulit’ seperti ini, biasanya selalu ingin dihargai. Mereka ‘haus’ akan sanjungan dan kehormatan, sehingga pujilah ia sesekali. Di lain waktu, kritiklah tindakannya yang mengganggu. Katakan kalau Anda ingin melakukan yang terbaik dan akan lebih mudah melakukannya jika kondisi lingkungan mendukung. Jangan lupa untuk menyampaikannya dengan halus dan sopan.

Tipe Perfeksionis

Bos yang perfeksionis selalu menuntut bawahannya untuk melakukan pekerjaan sebaik yang ia inginkan, meski tidak ada satupun pekerjaan yang sebaik ia kerjakan. Ia menggunakan standar pribadi dalam menilai pekerjaan anak buahnya, sehingga cenderung lebih suka mengerjakan segala sesuatu sendirian. Kalaupun terpaksa mendelegasikan pekerjaan ke anak buah, setiap saat pekerjaan itu akan terus diperiksanya. Meski sudah bekerja maksimal, siap-siaplah menerima kritik ‘pedas’ darinya.

Jangan putus asa dulu menghadapi bos tipe ini, sebab masih ada trik untuk menghadapinya:

1. Rebut kepercayaannya
Berusahalah mendapatkan pekerjaan yang biasanya ia kerjakan sendiri, sebab bos yang perfeksionis banyak menyimpan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Coba amati apa tugas-tugas yang tertunda adalah akibat kesibukannya, lalu ajukan diri untuk menyelesaikan tugas tersebut.

2. Lebih inisiatif
Jika biasanya Anda menutup telinga rapat-rapat dari omelan dan kritikannya, kini simak dengan seksama. Dari kritikan dan omelannya, Anda akan tahu standar seperti apa yang digunakan si bos. Usahakan sebelum ia menanyakan dan mengecek pekerjaan Anda, Andalah yang berinisiatif melaporkannya.

3. Jangan takut bertanya
Anda tidak perlu takut bertanya dengan tipe bos seperti ini, apalagi jika ada sesuatu yang kurang jelas. Jangan pula mengharapkan pujian dari seorang bos yang perfeksionis, sebab bos tipe ini pelit pujian. Lagi pula, Anda bekerja bukan untuk mendapatkan pujian bukan? Jangan lupa pula untuk senantiasa melaporkan setiap kali Anda menyelesaikan satu tahap pekerjaan.

Tipe Temperamen

Bos tipe ini umumnya menakutkan dan menjengkelkan, sebab sikapnya selalu diliputi emosi dan mudah sekali ‘meledak’. Kemarahannya akan membuat seisi kantor ciut. Sekecil apapun kesalahan yang dilakukan anak buah, akan membuatnya marah.

Saking seringnya marah, anak buahnya bahkan tidak tahu lagi apa yang membuatnya marah. Sehingga meski tidak dalam keadaan marah pun, anak buahnya akan selalu siap siaga menghadapi kemarahannya.

Punya bos yang temperamental memang merepotkan, sebab belum apa-apa sudah sport jantung duluan. Mau ini salah, mau itu takut. Tapi jangan khawatir, sebuas apapun si bos masih ada cara untuk menghadapinya:

1. Santai saja
Segarang apapun si bos, ia tetap manusia yang punya hati dan perasaan, jadi santai saja. Tetap tenang saat menghadapinya, hindari bersikap kaku dan tenang yang diperlihatkan dari ekspresi wajah Anda. Hindari memberikan ekspresi ketakutan, seperti terus menerus menunduk dan menghindari bertatapan mata dengannya.

2. Jangan banyak bercanda
Jangan sekali-kali melontarkan lelucon bila ia sedang serius, meski bermaksud untuk mencairkan suasana, tapi bila lelucon Anda ‘tidak pas’ maka bersiap-siaplah menerima dampratannya. Bersikaplah dengan pikiran terbuka dan positif, hindari menginterupsi ucapannya terlalu sering sebab akan memicu kemarahannya. Jika ingin menyampaikan sesuatu, carilah kesempatan yang tepat. Katakan dengan suara yang tenang dan tidak terlalu cepat, tapi juga jangan terlalu lamban. Pilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan situasi serta kondisi.

3. Jangan mengeluh
Bertanggungjawablah dengan tugas-tugas keseharian Anda dan jangan coba-coba mengeluh di depannya. Bila ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk menanyakannya. Bos yang galak lebih suka Anda bertanya daripada pura-pura mengerti. Menghadapi anak buah yang sering mengeluh dan ‘lamban’ hanya akan membuatnya ‘senewen’ dan tambah galak. Tapi bos temperamental juga biasanya lebih ‘fair’ dan objektif dalam menilai anak buah.

Sesulit apapun tipe bos yang Anda hadapi, hadapilah dengan kejelian dan kepekaan dalam mengamati perilaku dan kebiasaannya. Sehingga Anda pun akan tahu kapan harus bertindak, dan kapan harus menunda.

Ingatlah, bos yang sulit akan semakin sulit jika menghadapi bawahan yang sulit pula. Jadi, tak ada salahnya Anda menjadi bawahan yang supel tanpa harus sering-sering makan hati. Bagaimana, Anda setuju?

Tips Menghadapi Bos Galak

Ada berbagai tipe dan model bos yang kurang bersahabat. Contohnya, ada yang rewel mengenai format font pada setiap E-mail yang anda kirim. Ada yang memperlakukan anda sebagai asisten pribadinya, ada juga yang senang mengambil keuntungan dari apa yang telah anda perjuangkan dan masih banyak lainnya. Apapun tipe bos anda, tetap saja mereka tidak bisa anda hiraukan dan mau tidak mau anda memang harus melaporkan semua kegiatan anda kepadanya. berikut ini adalah 5 tips yang mungkin saja berguna bagi anda dalam menghadapi bos anda, sebelum berakibat pada kesehatan ataupun rasa percaya diri anda drop.

Tips #1 Selalu terlihat tenang
Seburuk apapun situasi dan kondisi ketika anda berhubungan dengan bos anda, upayakan agar anda selau terlihat tenang dan bersikap seperti anda memiliki penyelesaian atas masalah yang dihadapi. Jangan pernah sekali-kali terpancing dan ikut marah, karena hal ini akan memperburuk keadaan, mempengaruhi reputasi anda. Perlu anda perhatikan, tidak semua orang menyadari apa yang dilakukannya. Jadi pendekatan secara terarah, terencana dan tidak menyerang langsung adalah jalan terbaik untuk menghadapi bos anda.

Tips #2 Bersikap professional
Pastikan pembicaraan anda terlihat profesional seperti dalam meeting dengan client. Anggap saja bos anda adalah orang yang tidak anda kenal sama sekali. Perhatikan nada bicara, usahakan selalu netral dan upayakan juga apa yang anda pikir dan bicarakan bisa anda pertangung-jawabkan. Jangan pernah komplain tentang apa yang salah, atau membicarakan masalah kesalahan management, dan yang paling penting jangan pernah membicarakan hal pribadi didepan bos anda.

Tips #3 Komunikasi dengan tulisan
Terkadang tulisan lebih bisa diterima oleh bos anda dibandingkan dengan diskusi langsung. Dalam hal ini yang kami maksud tulisan adalah E-Mail. Karena E-Mail merupakan catatan resmi perusahaan. Dengan E-Mail juga memungkinan bos anda untuk membacanya lebih teliti. Secara tidak langsung anda juga sudah melindungi diri anda sendiri jika terjadi kesalahan, karena sudah ada dalam catatan resmi perusahaan. Pastikan bahasa yang anda gunakan juga bahasa yang professional dan tidak berbelit-belit dan membingungkan.

Tips #4 Pastikan masalah anda hanya anda yang tahu
Sebaiknya jangan pernah anda langsung menghadapi bos anda didepan public (rekan kerja), karena sudah bisa dipastikan bahwa anda akan dihiraukan karena bos anda menggangap anda sudah menentang kekuasaannya. Dan juga jangan pernah anda membicarakan hal itu kepada rekan kerja anda, walaupun mereka terlihat setuju dengan anda. Tidak baik untuk menciptakan suasana kerja bertambah keruh.

Tips #5 Jangan biarkan bos anda mempengaruhi kinerja anda

Jangan pernah anda menjadi malas dalam melakukan pekerjaan anda diakibatkan oleh hal ini. Ingatlah itu adalah profesi profesional anda yang pertaruhkan. Cobalah berpikir sekali lagi, jika konflik anda dengan bos sudah mencapai management atas, apakah management akan percaya kepada anda atau bos anda? yang notbene anda tidak bekerja dengan baik karena konflik ini.

Jika semua hal diatas sudah dilakukan namun anda masih gagal, cobalah datang ke Human Resource untuk membicarakan hal ini, tapi harus diingat ini adalah hal paling akhir yang anda lakukan, karena jika seorang karyawan terlalu sering datang ke HR, biasanya akan dicap karyawan yang bermasalah. Tentu saja bukan juga berarti anda harus diam saja menyimpan semua masalah anda yang mungkin akan berakibat pada kesehatan atau rasa percaya diri anda dan tidak lama juga akan mempengaruhi kehidupan pribadi anda. Tidak ada salahnya anda memperjuangkan lingkungan kerja yang baik dan nyaman asalkan anda lakukan dengan tata krama dan sopan santun.

Sumber: boleh.net.id

Tips Menghadapi Wawancara Kerja

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.

* Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
* Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
* Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
* Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
* Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
* Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.
* Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
* Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
* Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
* Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
* Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara.
* Ingat dengan baik nama pewawancara.
* Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
* Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
* Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
* Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
* Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
* Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.
* Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
* Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
* Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
* Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
* Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
* Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

Sumber: hanyawanita.com