Category Archives: Pendidikan

Tips Sukses Menjadi Mahasiswa IT (4 dari 7 tips)

* ALGORITMA dan SQL *

Ups…kita sudah mulai memasuki hal-hal yang berbau teknis dalam pembelajaran IT. Mudah-mudahan kalian tidak alergi atau melewati begitu saja kiat no. 4 ini. Mungkin kalian bertanya, apa sih algoritma dan SQL itu. Buat kawan-kawan angkatan lawas tentu sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan algoritma dan SQL. Dan bagi kawan-kawan yang baru angkatan pertama, tentu masih sangat asing dengan kedua kata ini. Nah pada kesempatan ini, saya coba bertanya deh bagi kawan-kawan mahasiswa yang sudah angkatan lawas, dan memutuskan untuk menjadi seorang programmer, algoritma dan SQL itu penting ga bagi kalian?

Algoritma itu secara harfiah berarti urutan atau langkah-langkah untuk memecahkan masalah atau urutan logis untuk mengambil keputusan untuk memecahkan masalah. Kegunaan dari algoritma dibutuhkan untuk memerintah komputer untuk mengambil langkah-langkah logis dalam menyelesaikan masalah. Penulisan algoritma dapat dengan beberapa cara yaitu seperti flowchart atau diagram alir yaitu bahasa secara visual  tetapi sulit diterapkan bilamana algoritma sangat panjang. Atau bisa juga dengan cara pseudo-code yang menekankan penulisan sedikit lebih dekat pada bahasa pemograman, namun kelemahannya adalah sulit dimengerti oleh orang yang tidak mengerti bahasa pemograman. (uda mulai bingung ya?).J

Sedangkan SQL dan biasa dibaca sequel merupakan kependekan dari Structured Query Language yaitu bahasa yang dirancang khusus untuk komunikasi dengan database. Tidak seperti bahasa-bahasa lainnya (seperti bahasa C, basic, pascal atau bahasa pemprograman yang lain) Bahasa SQL sengaja di rancang untuk melakukan hal secara sederhana dan efisien untuk membaca dan menulis data dari suatu database.

Manfaat dari SQL antara lain :

SQL bukanlah bahasa kepemilikan yang digunakan oleh vendor database perorangan. Hampir semua database besar mendukung SQL, sehingga dengan mempelajari bahasa SQL, anda dapat berinteraksi dengan hampir seluruh database besar yang beredar seperti Ms. SQL server, Oracle, Ms. Access, atau MySQL. SQL mudah dipelajari, karena semua statement dibuat berdasarkan kata-kata dalam bahasa Inggris yang umum. SQL benar-benar suatu bahasa yang kuat, dan dengan kepandaian menggunakan unsur-unsur bahasa tersebut, kalian dapat melakukan pengoperasian database yang kompleks dan sulit.

Bagi kawan-kawan calon programmer tentu pemahaman akan algoritma dan SQL merupakan faktor fundamental yang harus dikuasai. Malah penulis pernah mengobrol dengan seorang kawan yang begitu jago membuat program komputer mengatakan, apapun bahasa pemograman yang digunakan (Delphi, VB, Gambas) sebenarnya tidak masalah. Orang yang tidak bisa membuat sebuah program kadang terhambat pada proses pemahaman algoritma masalah yang akan coba dicari solusinya dan diaplikasikan dalam sebuah program. Jadi secara tidak langsung, algoritma merupakan alur atau jalan cerita untuk menentukan proses programingnya. Jadi apapun software pemogramannya, selama dia memahami konsep algoritma, maka hampir dipastikan Kalian dapat membuat sebuah program komputer. Jadi ibarat iklan, apapun makanannya, minumnya tetap….(hehehe…dilanjutkan sendiri).

Tips Sukses Menjadi Mahasiswa IT (3 dari 7 tips)

Apakah Anda sudah membaca tips I dan II, agar menjadi mahasiswa IT yang sukses? Mau tahu lanjutannya? Silahkan baca tips ke-3 berikut ini. Selamat membacar!!

* Berteman dengan Internet *

Tips berikutnya atau tips no. 3 yang harus kalian lakukan adalah, kalian harus mulai membiasakan untuk akrab dengan dunia internet. Mungkin dulu waktu saat sekolah kalian termasuk orang yang jarang mengakses internet. Tapi ketika kalian sudah memasuki perkuliahan di bidang informatika, selayaknya kalian mulai berteman dengan yang namanya internet.

Entah untuk berkirim pesan dengan e-mail, berteman melalui dunia maya, atau yang paling terpenting adalah mencari informasi ter-update sebanyak-banyaknya. Informasi yang dicari bisa beragam. Mulai mencari informasi tentang perkembangan teknologi IT terbaru, sampai dengan informasi sosial, budaya, ekonomi dan lain-lainnya.

Nah, bila ada tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen, menggunakan media intenet sebagai sumber, tentu akan sangat membantu kalian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Tapi yang patut diperhatikan, kalian pun harus dapat memilah apa efek negatif dan positif dari internet. Kita tahu bahwa internet merupakan media informasi yang tanpa batas. Jadi segala bentuk macam informasi ada disini. Entah itu yang berbau negatif seperti situs-situs porno yang begitu akses dimudah oleh para pengguna internet yang tentu akan sangat merugikan apabila pengguna dari internet tersebut belum dapat mencerna informasi yang diberikan tersebut dengan baik.

Tapi dengan segala pengaruh positif yang ditawarkan oleh internet tentu kita tidak dapat memandang sebelah mata, bahwa internet masih dan sangat perlu kita gunakan dalam memperoleh informasi yang berguna bagi kita. Dan kalian sebagai mahasiswa jurusan informatika, tentu diharapkan dapat lebih bisa menyaring informasi yang ditawarkan dari internet baik itu yang positif atau negatif, hingga informasi tersebut bisa membantu kalian dalam peningkatan pembelajaran kalian mengenai dunia informatika. Ready for browsing?

Tips Sukses Menjadi Mahasiswa IT (2 dari 7 tips)

Berikut adalah tips ke-2 dari tips pertama mengenai tips sukses menjadi mahasiswa IT. Enjoy it!!

* MOTHERBOARD SAMPAI WORD *

Ini wajib mesti kalian lakukan. Karena mau tidak mau, suka tidak suka kiat no. 2 ini mesti kalian lakukan. Kalian harus mengetahui apa-apa saja yang ada di dalam komputer itu sendiri. Entah itu yang disebut dengan motherboard, processor, hardisk, floopy, mouse, keyboard dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui apa itu motherboard, processor dan yang lainnya, tentu bukan hal yang sulit untuk dicari jawabannya. Informasi tersebut, kalian bisa dapatkan dengan bertanya pada teman-teman kalian yang lebih dulu mengetahuinya, dosen kalian, majalah atau kalau ingin lebih mudah bisa kalian search di internet dengan menggunakan fasilitas mesin pencari seperti Google atau Yahoo. Disana kalian akan mendapatkan begitu banyak sumber informasi mengenai apakah yang dimaksud dengan motherboard, hardisk dan lain-lain ditambah informasi kegunaannya untuk apa. Nah jika kalian telah mengetahui kegunaannya untuk apa, jangan lupa untuk kutak-katik komputer kalian dan lihat isi dari komputer itu, apakah komponen-komponen hardware yang dimaksud, ada di dalam CPU atau tidak. Jadi kalian bisa melihat langsung antara pembelajaran teori serta prakteknya juga demikian adanya. Tapi, jika kalian ingin lebih mahir lagi, penulis sarankan juga memulai untuk belajar merakit komponen-komponen hardware serta belajar meng-instal-nya seperti apa. Itu bisa kalian lakukan sendiri, teman kelompok dan  didampingi oleh seseorang yang telah berpengalaman untuk merakit komputer serta tetek bengek urusan buat meng-install sistem operasinya.

Selain mengetahui hardware pada komputer, kalian juga harus cukup ahli untuk mengoperasikan beberapa software umum pada komputer. Contoh paling umum adalah, kalian mesti menguasai Microsoft Office atau Open Office, sebagai dasar untuk kalian mengolah data, entah itu untuk mengetik, menghitung, ataupun untuk layout presentasi. Selama kuliah tentu akan mengerjakan begitu banyak tugas, paper, bahkan pada saat skripsi. Tentu software yang satu ini akan sangat membantu kalian dalam mengerjakannya.

Lalu bagaimana dengan software yang lain? Apakah perlu dipelajari? Oh tentu. e-tipsbali malah menyarankan jika kalian melahap segala macam program software komputer untuk dicoba dan dipelajari. Jika kalian menyukai untuk mengolah gambar, kenapa tidak mencoba program seperti Photoshop, Corel, Fireworks. Tentu selain agar kalian lebih terampil dalam menguasai utilitas yang dimiliki komputer, hal ini akan menambah rasa suka kalian kepada kemampuan komputer tersebut. Ya…paling tidak dari kalian mencoba-coba software tersebut, kalian bisa menentukan bidang apa yang kalian sukai, entah kalian ingin mendalami programming, desain atau yang lainnya

Tips Sukses Menjadi Mahasiswa IT ( 1 dari 7 tips)

Anda mahasiswa dengan jurusan IT saat ini…?? e-tipsbali coba memberikan tips dan trik agas Anda sukses menjadi mahasiswa IT. Selamat Membaca!

* SUKA = WAJIB *

Ah…siapapun juga tahu jika kita mengerjakan sesuatu dengan perasaan ‘suka’ maka kita akan mengerjakan sebuah pekerjaan dengan rasa sepenuh hati kita. Rasa suka membuat pekerjaaan terasa berat menjadi ringan. Rasa suka akan memberikan kita kekuatan super lebih, biarpun pekerjaan tersebut begitu luar biasa sulitnya untuk diselesaikan. Namun dengan rasa suka pula, kita makin tertantang dibuatnya dan begitu rasa optimis untuk menyelesaikannya.

Rasa suka ini, e-tipsbali tempatkan pada kiat sukses no. 1, karena e-tipsbali yakin inilah dasar kalian untuk sukses menjalani perkuliahan di bidang IT ini. Dan mungkin kalian setuju, sebenarnya kiat ini bukan hanya untuk sukses mengikuti perkuliahan di IT ini saja, tapi dapat pula diadaptasi pada segala bidang kehidupan yang kalian tekuni. Entah itu kehidupan pribadi, sosial, cinta ataupun karir kalian. Rasanya kalau kalian tidak berangkat dari rasa suka, sulit untuk mencoba membuka hati kalian untuk mencoba menekuni sesuatu.

Prinsip dasar ini, setidaknya akan memudahkan dalam mengikuti proses perkuliahan. Karena perkuliahan IT, sebenarnya bukan perkuliahan yang tidak begitu mudah untuk diikuti. Kalian akan bertemu hal-hal yang bersifat teknis, hitungan sampai dengan logika super rumit dan sangat kompleks. Jangan terkejut jika pelajaran ini sangat bertolak belakang dengan apa yang ada dipikiran kalian sebelumnya. Mungkin sebelumnya kalian ingin kuliah yang tidak hitung-hitungannya dan menghindari yang namanya matematika atau kalkulus. Wah jika kalian sampai berpikir seperti itu, e-tipsbali mohon maaf deh, karena di kuliah ini, kalian akan bertemu kembali dengan pelajaran seperti itu.

Nah, untuk itulah perlu rasanya kalian menimbulkan rasa suka kepada IT itu sendiri. E-tipsbali yakin, jika tanpa dasar ini tentu kalian menemui kesulitan kedepannya. Jika rasa suka ini tidak ditimbulkan dalam diri kalian, apa yang terjadi adalah kalian akan merasakan perasaan tidak mengenakkan, semua mata kuliah membosankan atau jangan sampai deh kalian merasakan hal ini, yaitu merasa kuliah dengan salah jurusan sebagai bentuk kefrustasian kalian. Wah berbahaya itu!!!

Rasa suka bisa sendiri bisa ditimbulkan dengan kalian terlibat sendiri untuk mengutak-ngatik komputer dan segala utility yang dimiliki. Entah itu kalian suka dengan bongkar-pasang segala hardware dalam komputer, berteman lewat dunia maya, saling kirim e-mail, mengolah gambar dengan program tertentu atau kalian mendengar informasi rahasia-rahasia orang sukses yang bergerak di bidang IT. Atau mungkin pacar kalian jago IT, hingga kalian sampai bela-belain belajar apa itu IT. Ga maukan, kalau orang yang kalian idolakan atau kalian sukai, saat dia bertanya , “Kamu punya e-mail ga?”, dan kalian menjawab. “Ada! Jalan Majapahit No. 99!”, aduh apa tidak malu tuh. Bisa-bisa kalian langsung dicoret dari list temannya.J

Memang kita sulit menandingi orang-orang yang memang berbakat menekuni dunia IT, karena mungkin kita baru bisa menguasai program Office, teman kalian yang berbakat tersebut sudah mulai belajar apa itu algoritma dan database dan lain sebagainya. Tapi jangan berkecil hati jika kalian tidak mempunyai bakat seperti itu. Hanya dengan menimbulkan rasa suka pada apa yang kalian jalani, niscaya pelajaran IT yang mungkin terasa sulit pada awalnya, namun lambat laun akan menjadi sangat mudah dan menyenangkan, namun dengan syarat, BELAJAR UNTUK MENYUKAI!!

Tips Saat Ujian

Ketika kamu melakukan ujian, kamu sedang mendemonstrasikan kemampuanmu dalam memahami materi kuliah, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Bila kamu ragu terhadap kejujuran ujian, atau kredibilitas ujian tersebut untuk menguji kemampuanmu, temuilah
dosen pembimbingmu.

Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian
terhadap perkembangan belajarmu.

Ada beberapa kondisi lingkungan,
termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukan ujian.

Sepuluh tips untuk membantu kamu dalam mengerjakan ujian:

Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:

soal paling sulit
yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
memiliki nilai terkecil

Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Tips Untuk Meningkatkan Prestasi di Sekolah

1. Jadilah seorang pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.
Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu misalnya membersihkan kelas, jangan ragu untuk menerimanya. Ajak beberapa teman kelas dan pimpin mereka untuk membersihkan kelas bersama-sama.

2. Mendengarkan penjelasan guru dengan baik.

Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui jawabannya. Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan.

3. Jangan malu untuk bertanya.

Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti tentang sesuatu hal.

4. Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk tidak mengerjakannya.
Jangan malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan kalau kita cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!

5. Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan.

Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!

6. Cukup istirahat, makan dan bermain.
Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal penting lainnya, contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi tidak sering mengantuk di kelas!

7. Banyak berlatih pelajaran yang kurang disuka.

Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya matematika, maka banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu, siapa tahu dari kurang menyukai matematika, kalian malahan menyukainya.

8. Ikutilah kegiatan ektrakurikuler yang kamu senangi.
Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya apabila kalian suka pelajaran tae kwon do, cobalah untuk mengikuti kursus dari kegiatan tersebut, sehingga selain belajar pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah, kalian juga dapat mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah.


9. Cari seorang pembimbing yang baik.

Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal tersebut kepada orang tua. Selain itu, kalian juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.

10. Jangan suka mencontek teman.

Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagipula belum tentu, teman yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman lain, malu kan? Kalau kamu rajin belajar, pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar sehingga ulangan

Tips Cara Cepat Menyusun Skripsi

Hal-hal yang Perlu Dilakukan

Siapkan Diri.
Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.

Minta Doa Restu.
Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

Buat Time Table.
Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

Berdayakan Internet.
Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.

Jadilah Proaktif.
Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.

Be Flexible.

Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

Jujur.
Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.

Siapkan Duit.

Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?
Tahap-tahap Persiapan

Kalau Anda beruntung,
bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.

Sayangnya,

kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Idealnya,
skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.

Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.

Unsur kekinian juga perlu diperhatikan.
Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.

Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.

Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai:
(1) dosen senior, dan
(2) dosen junior.
Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:

  • Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
  • Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:

  • Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
  • Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
  • Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Format Skripsi yang Benar

Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.

Pendahuluan.

Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.

Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis.
Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.

Metodologi Penelitian.
Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.

Hasil Penelitian.
Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.

Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran.
Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.

Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).

Beberapa Kesalahan Pemula

Ketidakjelasan Isu.
Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.

Tujuan Riset & Tujuan Periset.
Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.

Bab I: Bagian Terpenting.
Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)

Padding.
Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.

Joint Hypotheses.
Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.

Keterbatasan & Kemalasan.
Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

Kontribusi Riset.

Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi

Benar.
Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.

Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.

Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.

Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi

Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.

Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?

Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.

Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.

Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?

Tips & Cara Memilih Jurusan Kuliah Di Perguruan Tinggi Yang Baik – Panduan Siswa-Siswi SMP Dan SMA

Pada umumnya siswa yang telah lulus dari SMA, SMEA, SMK dan jenjang sederajat lainnya akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri / PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta / PTS. Pada perguruan tinggi terdapat penjurusan mahasiswa berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap jurusan memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda. Jurusan yang memiliki sifat yang serupa akan digabung dalam suatu fakultas, akademi, sekolah tinggi, dan lain sebagainya.

Memilih jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusa yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out / DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa / mahasiswi karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih jurusan merupakan bencana dan kerugian yang besar bagi anda di masa depan.

Cara milih jurusan di Perguruan Tinggi yang baik :

1. Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat

Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jrurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.

Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.

2. Informasi yang Sempurna

Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend.

Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.

3. Lokasi dan Biaya

Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan anda.

4. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya.

Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi masal yang murni seperti UMPTN, SPMB, Sipenmaru dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan anda dalam mengukur kemampuan yang anda miliki.

Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan & tempat yang anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan anda.

5. Masa Depan Karir dan Pekerjaan

Lihatlah ke depan setelah anda lulus nanti. Apakah jurusan yang anda ambil nanti dapat mengantar anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang anda ambil sah-sah saja.

Biarkanlah hati dan akal sehat anda bicara tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Konsultasikan dengan orang tua dan orang lain yang anda percayai. Pemilihan jurusan kuliah sangat menentukan masa depan anda. Selamat berjuang.

Sumber: organisasi.org

Tips Menghadapi Dosen Pembimbing

Jika kamu sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana S1, mungkin mengalami jantung berdegup kencang, keringat dingin, gugup, dan rasanya ingin cepat-cepat keluar dari ruangan dosen pembimbing.

Hal tersebut dapat terjadi ketika kita berhadapan dengan dosen pembimbing yang killer minta ampun, susah ditelepon, jutek, suka sentimen, idealis dan perfeksionis.

Tapi apakah hal itu menjadi kendala atau penghalang kelulusan? masak sih gara-gara dosen pembimbing yang killer, kita jadi lama lulus bahkan hampir didropout?

Seorang mahasiswa pernah berbagi pengalaman yang bisa jadi tips berguna buat kamu untuk menghadapi dosen pembimbing.

Dianjurkan untuk tetap tersenyum dan menerima kritikan dari dosen pembimbing. Akui bahwa kamu adalah mahasiswa yang memang membutuhkan seorang pembimbing dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.

Kalo disalahkan, akui jika kamu memang memiliki kesalahan atau terangkan bahwa kamu tidak salah, jika kamu memang merasa tidak salah. Camkan dalam hati dan pikiran, Dosen juga manusia, yang bisa saja sedang stress atau frustrasi karena konflik rumahtangganya, manusia bisa marah, manusia bisa lupa, pokoknya semua tetek bengek yang ada hubungannya dengan manusia.

Pede aja! Ingatkan jika beliau lupa (kan dosen juga manusia…). Jangan coba-coba membantah pendapat atau pernyataan dari dosen pembimbing yang ‘killer’. Jangan coba-coba memberi pendapat pribadi tanpa dibubuhi referensi ketika ditanya oleh dosen pembimbing ‘killer’. Kalau gak tau ya ngaku aja deh…

Tunjukkan kepada beliau bahwa kamu akan mencari semua pertanyaan dari beliau melalui berbagai sumber dan jangan takut untuk meminta jawaban dari beliau langsung, serta latihlah diri untuk menjadi orang yang rendah hati. Terakhir…, berdo’a. Ya berdo’a… Kan mahasiswa juga manusia.

Sumber: mahasiswa.com